Mendamba
![]()  | 
sumber gambar: www.hercampus.com 
 | 
Apa yang kaudamba dari ekor pandangan? 
Melirik rupa ayunya kau memeranjat 
Takut-takut salah tingkah ketika gelak polahnya menyambut hadirmu 
Bagaikan kupu 
Terbang menaburkan sari di hatimu yang layu 
Tanpa menahu akan keanggunannya yang memusingkan rasa 
Bagaikan kupu 
Ribuan menggelitik perutmu 
Apa yang tak sanggup kauucap dalam kelunya lidah? 
Menyapamu ia tertawa riang 
Kepadamu berceloteh panjanglah dia 
Namun sadarmu selalu teralih 
Pada lesung di pipi gembilnya 
Yang memenjarakanmu dalam pemberhentian waktu 
Kala detik kembali berdentang kau hanya berdiri di sana 
Dengan berbagai rangkaian ramah-tamah yang kautelan 
Alih-alih melontar dingin 
Berlagak tak peduli 
Apa yang kaugumam bersama gemerutuk gigi? 
Mawar merah segar penyok dicekam 
Oleh hatimu yang telah koyak romannya 
Ingin kau mengumpat kasar namun batinmu melarang 
Salahmu terlambat 
Salahmu tak acuh duluan 
Kupumu kini telah menetapkan pilihan 
Pada kembang yang bersedia merekahkan mahkotanya 
Bukan padamu yang membuka kuncup saja enggan 
Apa yang kaurondok dalam eratnya genggaman? 
Kosong 
Bahkan hatimu 
Congkak yang dahulu merebak kini disemai kecut 
Merasa kalah 
Padahal kapan pula kau memulai 
Kapan pula kau memperbaiki 
Tidak pernah, kau ingat? 
Yang kaupunya hanyalah arogansi 
Kepengecutan yang beralasan tak ingin menyakiti 
Apa yang kaumenungkan di bawah basuhan sinar rembulan? 
Kau menjawab kasihmu yang tak sampai 
Aku bilang kebodohan tak berperi seorang lelaki 
*Didedikasikan kepada teman-teman cowok, adik-adik cowok, dan abang-abangku yang nggak berani mengambil langkah, hingga berujung pada penikungan. Ups. 


0 komentar: