Kapan Pernah
sumber gambar: www.patrickweaverministries.org |
Kutanya padamu, kapan pernah aku berhenti berharap?
Karena, bagaimana bisa, aku yang dahulu begitu mencinta, menceraikan kita yang tak pernah tidak bersama?
Seiringan adalah kata kita, Sayang,
Nyata adalah kata cinta kita,
Kokoh lah kepercayaan kita,
Dulu
Sebelum kebencianku telah meraja
Akan tuturmu yang berkhianat dalam kisik-kisik penentram
Akan jawaban-jawaban yang kauseduh dengan kemuliaan dusta
Kita berparak,
Lantaran aku yang lelah menuai kabung dan berang,
Sedang kau kerap saja menjanjikan mesra
Sayang,
Perpisahan kita kini, kuharap bukan selamanya
Meski kepadamu aku tak lagi mencinta,
Pun tetap hati sudah tak ada,
Aku dan keberserahan masihlah seteru
Seperti dahulu,
Lamun tanpa pati berkasih-kasih,
Walau berupa-rupa dikhianati,
Kesempatan keberapapun selalu kuberi
Kau yang kusayang,
Masih di sini aku, berseberangan jauh darimu, dengan roman yang tercabik kukuhnya, menunggumu mengucap kebenaran
Kutanya sekali lagi padamu, Sayang, kapan pernah aku berhenti berharap?
Karena, bagaimana mungkin, aku yang dahulu begitu mencinta, menceraikan kita yang tak pernah tidak bersama?
0 komentar: