Kausebut Apa Aku?
sumber gambar: http://ci.memecdn.com/ |
Tersungging engkau menyambut senja
Pada pekat yang harusnya kauberi kecut roman
Hingga kujerahkan lelahmu menjadi lengang
Dengan lukisan jingga pada kanvas angkasa
Terang gigimu berderet menangkup silau
Pada peluh yang tersengal-sengal kaukeluhkan
Hingga kujatuhkan bedil yang menyatupadukan inti ringan
Ke dalam kobaranmu yang tertunduk lantaran penguasa siang
Lupalah kau pada kantuk yang mengikatmu bersama rebah dan lelap
Selepas bulir-bulir embun kupercikkan
Pada fokusmu yang dahulu bermandikan sungai kemerahan
Hingga kini kauberlari menyingsing rekah fajar
Pun aku begitu
Berlari
Bersamamu
Hingga ratu malam berkuasa,
dan kau meratapi taburan yang berkilau di atas temaram sana,
anganmu berkelana
Menuju buana yang tak terjamahkan,
yang menampung akan dia,
yang bicaramu menyebutnya kebahagiaan
Dia
Kebahagiaanmu yang semata-wayang
Kala sedu-sedan itu selesai bercerita,
kau kian meneriakkan pilu
Bukan sebab mendapati sisimu yang tak lagi diiring olehku
Hei,
jika dia adalah kebahagiaan,
kausebut apa aku?
Hei,
jika hanya dia lah satu-satunya kebahagiaan,
kausebut apa aku yang selalu mendampingimu (dulu)?
0 komentar: