A Story Next Door: Ayah, Jangan Tertawa!

2:40:00 AM Kirun 0 Comments



Hari-1.

Ayah, siang ini lagi-lagi matahari mengikutiku ke manapun aku pergi. Bulan dan bintang juga! Jangan-jangan aku ini sebenarnya pemuka angkasa, makanya benda-benda langit mengikutiku terus?

Lho, Ayah kok tertawa? Apa? Cuma perasaanku aja? Eh? Imajinasiku terlalu liar? Ih, Ayah, aku bicara serius, kok!

---

Hari-28.

Ayah, sore ini aku menemukan awan berbentuk kura-kura di langit! Ada beruang, macan, dan lumba-lumba juga! Apa tidak apa-apa hewan berada di langit, Yah? Kalau mereka pup sembarangan, kasihan orang-orang yang di bawah, ya kan?

Ih, Ayah, kok tertawa lagi, sih? Aku kan khawatir. Mr. Smith, guru bahasaku, bilang kita harus bersimpati pada orang-orang dan lingkungan sekitar. Jangan ditertawakan dong, Yah!

---

Hari-53.

Ayah, pulang larut lagi, ya? Oh ya, tadi aku bersama Ibu dan Ms. Jackson jalan-jalan ke mal. Ibu bilang Ms. Jackson itu sahabatnya, seperti Robert bagiku. Dan Ms. Jackson baik sekali lho, Yah! Dia menghadiahiku walkie-talkie ini! Yeah! Akhirnya aku bisa berkomunikasi dengan alien-alien di luar bumi, Yah! Keren sekali, bukan?

Ayaaah! Jangan tertawa terus dong! Alien memang ada, tau!

---

Hari 91.

Ayah, kok pulangnya larut terus? Mr. Green, rekan kerja Ayah, bilang perusahaan lagi kritis. Aku tidak mengerti arti 'kritis' apa, sepertinya bukan hal yang baik. Eh, tapi aku yakin kok Ayah bisa menyelesaikannya. Mr. Green juga bilang mereka butuh Ayah karena Ayah sangat hebat seperti Einstein! Ehem, ngomong-ngomong Einstein itu siapa, Yah? Superhero dari komik mana? Kok aku tidak pernah dengar, padahal katanya dia hebat?

Tuh, kan... Aku ditertawakan lagi.

---

Hari 98.

Ayah, memiliki sahabat itu menyenangkan, ya? Akhir-akhir ini Ms. Jackson selalu mengunjungi kami. Dia dan Ibu selalu tertawa dan mengerjakan segala hal bersama-sama. Aku juga ikut senang, apalagi Ms. Jackson sering membuatkanku kue! Ah, aku jadi kepikiran, apakah Ayah juga punya sahabat? Kalau belum, aku sarankan Ayah mencarinya. Pasti bakal seru sekali! Kayak Batman dan Robin. Kan kalau Ayah punya sahabat, dia bisa menggantikan Ayah bekerja sehari-dua hari.

Yaaaah, saranku didengar, dong! Ayah kebanyakan tertawa nih!

---

Hari-103.

Ayah, sepertinya Ibu dan Ms. Jackson sedang bertengkar. Soalnya Ms. Jackson sering membanting Ibu ke lantai dan mengumpat ke Ibu. Tetapi kemudian mereka berbaikan sih. Tapi kadang berantam lagi, trus baikan lagi. Ternyata pertemanan orang dewasa sama saja dengan anak-anak ya, Yah? Aku dan Robert juga sering bertengkar berebut sisa bacon, tapi kami lekas berbaikan kok. Eh tapi kami pernah musuhan hampir sebulan sih gara-gara aku nggak sengaja menjatuhkan bacon-nya.

Ayah kok tertawa sih? Itu kejadian yang paling menyedihkan lho bagiku. Untung saja kami bisa berbaikan karena ada seseorang yang menjatuhkan bacon milik kami berdua saat itu, jadinya kami sepakat untuk tidak menyukai orang itu dan berbaikan.

Aduh, Ayah, ketawa Ayah kok semakin keras, sih?

---

Hari-147.

Ayah! Mengapa di saat seperti ini Ayah malah tertawa? Yah, tolong Ibu, Yah! Ibu tak bergerak! Ms. Jackson juga! Tubuh mereka tak henti-hentinya mengeluarkan darah, Yah!

Ayah! Kumohon berhenti tertawa! Ayah! Berhentilah!

Aku sungguh-sungguh. Aku tidak bercanda. Mengapa Ayah selalu tertawa setiap kali aku berbicara?

Ayah! Berhentilah tertawa!

Yah! Ayah!

Oh, Ayah... Mengapa pisau di tangan Ayah penuh dengan lumuran darah?

Ayah... Ini musim dingin, bukan? Mengapa Ibu dan Ms. Jackson di tempat tidur tanpa mengenakan busana?

You Might Also Like

0 komentar: